Senin, 07 Juli 2014

Briefkaart (Kartu Pos) Era Nederlands-Indie

Briefkaart (kartu pos) bagian depan dengan foto
Passer Senen


Bagian belakang Briefkaart "Passer Senen"


Sebelum hadirnya berbagai macam alat komunikasi yang canggih seperti sekarang, kartu pos praktis banyak dipakai untuk berkirim serta berbagi kabar. Kartu pos, yang memiliki dua sisi, menyediakan ruang untuk menulis pesan singkat, di sisi lainnya, tak jarang, dihiasi dengan foto menarik.

Di zaman Nederlands-Indie, kisaran tahun 1890-an, setelah kartu pos menjadi salah satu alternatif populer dalam persuratan para pejabat Belanda kepada keluarga mereka, hiasan foto di sisi surat lebih banyak berfungsi sebagai penggambaran lingkungan tempat mereka menetap. Kadangkala menawarkan eksotisme Nederlands-Indie, yang bagi mereka, perlu dikunjungi.

Kartu pos bergambar pertama di Hindia Belanda menurut catatan diperkenalkan pada akhir tahun 1890-an. Dalam De Locomotief; Samarangsch Handels-en Advertentie Blad (25/10/1899) terdapat iklan "briefkaarten met gezichten Soerabaja en Java stuk 10 c, dozijn fl.1 netto (kartu pos bergambar Surabaya dan Jawa, 1 lembar 10 sen, 1 lusin 1 gulden)". Kartu pos bergambar menurut Marcel Bonneff & Stephen Grant (1994) diterbitkan oleh pihak swasta, bukan
pemerintah dengan ukuran 9 x 14 sentimeter mengikuti peraturan baru dari organisasi pos dunia Union Postale Universele (UPU).

Sebelum dikenal kartu pos bergambar, menurut Geuzendam (1997), pada 1874 di Hindia Belanda dikenalkan kartu pos yang dikeluarkan oleh pos negara. Kartu pos itu berukuran 9 x 12 sentimeter dan belum bergambar. Kartu pos itu terdiri dari bagian bersisi kosong untuk menulis berita atau pesan dan sisi lainnya untuk alamat dan perangko yang sudah tercetak.

Gambar pada kartu pos periode awal menggunakan teknik litografi, yaitu teknik cetak lama yang mendasari teknik cetak ofset. Gambar yang diambil dapat dari lukisan ataupun foto. Kebanyakan, foto-foto yang digunakan masih hitam putih. Namun, ada pula yang berwarna sebagai hasil teknik pewarnaan manual menggunakan kuas halus dengan cat air atau cat minyak.

Di bawah ini adalah beberapa contoh lain dari kartu pos di era Nederlands-Indie:

1. Briefkaart "Sanatorium Selabatoe-Soekaboemi Legplaats". Kartu pos keluaran Victoria Hotel Soekaboemi.





 2. Briefkaart "Nederlandsch-Indie Hotel Vereeniging Java". Dilengkapi dengan foto Lux Garoet.



3. Briefkaart "Kalibesar Chineesch Handelsbuurt". Sebuah kartu pos dengan bergambar photo daerah perniagaan petjinan Kali besar di masa silam. Keluaran Tio Tek Hong - Weltevreden Batavia no.1273.



4. Briefkaart "Chineesche Kerk te Batavia". Dengan foto sebuah Klenteng Tionghoa di bilangan Petak Sembilan.




5. Briefkaart "Assistent Residentiehuis Bandoeng". Kartu pos mint 101234 J.C.Becker, bandoeng Java. Kartu Pos dengan photo kediaman Asisten Residen Bandung.



6. Briefkaart "Jan Pieterszoon Coen". Statue of Jan Pieterszoon Coen; Founder of Batavia; Weltevreden Standbeeld; Dicetak oleh Uitgever NV.Boek en Drukkerij G.Kolff & Co Batavia Weltevreden; Patung Coen didirikan tepat di lokasi yang saat ini menjadi tiang bendera di Kementerian Keuangan Jakarta Pusat. Patung ini kemudian dirobohkan oleh Bala tentara Pendudukan Jepang pada tanggal 7 Maret 1943 untuk menghapus sisa-sisa kolonial Belanda.



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar